Ketujuh orang tokoh itu, yakni;
Sri Susuhan Paku Buwono X, raja Kasunanan Surakarta tahun 1893-1939. |
I Gusti Ketut Pudja, ikut serta dalam perumusan negara Indonesia, hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi, dan mantan Gubernur Sunda Kecil. |
Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono, pendiri Partai Katolik Indonesia, ikut bergerilya di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan ikut berjuang merebut Irian Barat. |
Ki Mangunsarkoro atau Sarmidi Mangunsarkoro, pernah memimpin Taman Siswa dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950. |
Dengan bertambahnya tujuh Pahlawan Nasional baru ini, Kementerian Sosial RI mencatat saat ini terdapat 156 Pahlawan Nasional yang telah diangkat oleh pemerintah.
Dari jumlah itu, sebanyak 32 Pahlawan Nasional dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta dan sebanyak 50 pahlawan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, juga terdapat 90 pahlawan yang dimakamkan di luar TMP dan 9 orang Pahlawan Nasional tidak ketahuan makamnya.
Jika menilik jumlah ini, maka wajar jika kemudian Indonesia disebut sebagai bangsa yang besar, yakni bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya.
Dari jumlah itu, sebanyak 32 Pahlawan Nasional dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta dan sebanyak 50 pahlawan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, juga terdapat 90 pahlawan yang dimakamkan di luar TMP dan 9 orang Pahlawan Nasional tidak ketahuan makamnya.
Jika menilik jumlah ini, maka wajar jika kemudian Indonesia disebut sebagai bangsa yang besar, yakni bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar