Kemana Arah Pendidikan Indonesia?

Berbicara tentang pendidikan tentu tidak dapat dipisahkan dari Manusia. Karena manusia memiliki potensi yang dapat di rubah dan dikembangkan melalui pendidikan. Berdasarkan Pengertian pendidikan, maka Target dari pendidikan adalah untuk merubah anasir-anasir yang bersumber dari hal-hal yang metafisik untuk kemudian dimanifestasikan dalam rangka penguasaan Ilmu Pengetauan dan Tekhnologi. Dengan demikian maka pendidikan harus ditelaah dari “asal mula” sampai pada “tujuan akhir”. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka manusia melewati “perjalanan” tersebut sehingga tidak lepas dari dimensi kefilsafatan (Kebenaran). Jika tidak maka proses pendidikan tentu akan jauh dari nilai-nilai filosofisnya.

Satu hal yang kami garis bawahi, bahwa kecenderungan terjadinya penyimpangan dari “perjalanan” dari asal mula sampai tujuan akhir menghasilkan nilai yang jauh dari nilai filosofisnya, sesungguhnya tidak berada pada jargon-jargon subtansial. Akan tetapi terjadi pada “pembesaran-pembesaran” yang menyertai proses tersebut. Hal ini mungkin terjadi pada dataran epistimologi dimana manusia sebagai subyek dan obyek dari pendidikan memiliki peran besar dalam menentukan “hal terbaik” yang dianggap tepat digunakan sebagai “approach method” untuk mencapai tujuan akhir.

Permasalahannya kemudian adalah; apakah hal tersebut menjadi pokok pembahasan dari Filsafat Pendidikan, atau Filsafat Ilmu Pendidikan. Apakah kedua hal tersebut berbeda atau tidak. Jika berbeda apakah yang membedakan antara kedua hal tersebut.

Menurut asumsi kami bahwa Filsafat Pendidikan adalah merupakan suatu cabang Filsafat yang mengkhususkan obyek bahasannya pada Pendidikan sebagai sebuah proses. Jika demikian maka secara tidak langsung pembicaraan akan berada pada persoalan-persoalan materi, obyek dan proses serta metode dari penddikan itu sendiri. Dalam kuliah perdana dikemukakan bahwa ada tiga aspek yang dibicarakan dalam filsafat pendidikan yang juga menjadi inti bahasan Filsafat secara umum, yaitu Ontologi, Epistimologi dan etis dari Pendidikan. Berarti bahwa Filsafat pendidikan lebih kepada proses rasionalisasi pendidikan yang menjadikan potensi Human Being dengan segala aspeknya membentuk Civil society yang sarat dengan kebenaran (wisdom).

Bagaimana dengan Filsafat Ilmu Pendidikan. Filsafat Ilmu pendidikan menegaskan aspek pembahasannya pada hal-hal yang subtansial dan teoritis. Akan tetapi hal ini pun sesungguhnya menjadi pembahasan dalam Filsafat Pendidikan.

Hal lain yang menjadi permasalahan adalah jika dasar philosfi dari pengertian pendidikan kemudian dikaitkan dengan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka dapat diketahui bahwa Proses menjadi Tahu dari ketidak tahuan adalah merupakan suatu proses yang luar biasa yang sekaligus merupakan proses dari “pendidikan’. Akan tetapi apakah proses tersebut tidak menghasilkan kemajuan dalam beberapa aspek kehidupan manusia. Apakah hanya sekedar sebagai sebuah bentuk “perubahan”. Misalnya manusia dari tidak tahu tentang “Gelas” (Obyek Materi) menjadi tahu “Gelas”. Proses dari tidak tahu mejadi tahu tersebut hanyalah “PERUBAHAN” dari “tidak tahu” menjadi “mengetahui” atau merupakan sebagai indikator dari sebuah “KEMAJUAN” yang dicapai oleh manusia. Menurut hemat kami perubahan yang terjadi adalah merupakan sebuah indikator dari sebuah kemajuan.

Bayi misalnya yang tidak dapat berjalan dalam prosesnya akan tiba pada suatu masa dimana ia mampu berjalan. Hal tersebut terjadi melalui proses pendidikan. Dari tidak dapat berjalan menjadi dapat berjalan adalah merupakan sebuah bentuk “perubahan”. Dan Perubahan dari tidak dapat berjalan menjadi dapat berjalan adalah indikator dari kemajuan yang diperolehnya. Dalam skala makro, masyarakat mengalami “proses perubahan” dari tradisional ke modern sebagai hasil dari penguasaan Ilmu Pengetauan dan Tekhnologi. Perubahan tersebut menjadi sebuah indikator kemajuan yang diperolehnya. Dari tatanan masyarakat “jahiliah” (hukum Rimba) menjadi Civil Society. Berarti dalam sebuah perubahan terdapat didalamnya sebuah kemajuan.

Komentar

Posting Komentar

Artikel Populer