Palem Merah bukan Palang Merah!

Subuh itu, Bontokapetta masih berkabut, udara dingin menembus tulang tapi keceriaan anak-anak menyambut subuh di awal ramadhan membuat suasana menjadi hangat.

Menyambut subuh Ramdhan adalah saat yang dinanti-nanti oleh hampir semua masyarakat, khususnya anak muda, mereka memanfaatkan moment Subuh untuk bersosialisasi dengan teman-teman yang mungkin tidak setiap hari ketemu, khususnya remaja “Putrinya” heheheh.....

Tempat favorite yang biasa kami gunakan untuk “Jalan-Jalan Subuh” adalah kompleks BALITTAN (sekarang:BALITSEREAL), lokasi itu berjarak sekitar 1 KM arah ke Barandasi. Subuh yang dingin itu, sy ditemani dengan 2 orang teman karib saya berbaur dengan anak muda lainnya dari berbagai wilayah sekitar BALITTAN, mulai dari Pammelakkang Je’ne, Bonto manai, Bonto maero’, Soreang, Kalumpang, Barandasi bahkan dari Maros Kota pun mungkin ada, saking ramainya Subuh itu.

Saat itu saya lagi asik mengamati sekitar, jangan-jangan si “dia” lewat, hehehe.....Tiba-tiba salah seorang teman saya berbisik, “weh mauko liat palem merah?”, tapi yang terdengar ditelinga saya “palang merah”, dalam hati sy berujar, wah hebat sekali mereka, subuh-subuh begini bertugas (maklum saat itu saya anggota C PMR di sekolah saya), langkah pun kami percepat menuju lokasi yang ia maksud, sesampai disana ia menunjuk pohon mirip pohon kelapa berwarna merah, tanpa rasa berdosa teman saya berujar, “ini E palem merah, mahal ini kau E, jutaan”, saya pun tertawa dalam hati, menertawakan kebodohan saya ternyata bukan “Palang merah” tetapi “Palem merah”, dan biasalah anak muda tidak mau kalah, akupun sembunyikan kebodohan itu, sampai saat ini. Heheheh...

Tribute buat ke dua sahabat ku, saya merindukan saat-sat itu bersama kalian.

Komentar

Posting Komentar

Artikel Populer