Langsung ke konten utama

Lomba SEO: Arti Kata Butta Salewangang Sebutan untuk Kabupaten Maros



Pernah mendengar kata Butta Salewangang? Kata ini pernah populer sebagai pengganti untuk menyebut Kabupaten Maros.

Susah-sulit rasanya menerjemahkan kata ini. Dari asal katanya saja terambil dari bahasa Bugis dan bahasa Makassar, yaitu Butta dalam bahasa Makassar berarti tanah, sementara Salewangang terambil dari bahasa Bugis (Salewangeng) yang berarti sejahtera, aman, lapang. Sederhananya, jika diterjemahkan berarti tanah yang lapang, subur, aman, tenang dan damai.

Istilah ini sempat jadi perbincangan dalam diskusi di warung kopi, karena kata Butta Salewangang menggunakan bahasa Bugis, sementara Kabupaten Maros termasuk salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang dihuni masayarakat Bugis dan Makassar.

Kami pun sempat bertanya-tanya, mengapa tidak memakai bahasa Bugis saja? kalau menggunakan pahasa Bugis, istilah ini kira-kira akan menjadi; “Tana Loang”.

Kata itu mungkin akan terdengar kurang pas ditelinga, hingga Butta Salewangang tidak diterjemhakan dalam bahasa Bugis dan mesti menggunakan bahasa Makassar yang juga menjadi bahasa sehari-hari sebagian penduduk Kabupaten Maros.

Jika kemudian istilah ini kembali marak, terutama di internet, ini sebenarnya dalam rangka lomba SEO dalam lingkup member Komunitas Blogger Maros yang menggelar lomba SEO dengan kata kunci "arti kata Butta Salewangang".

Nah, buat teman-teman, selamat berlomba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Citraan Pada Puisi Titipan Langi Karya Mardianto

A.     Pendahuluan Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas karena penyair berhak ingin menjadi apa saja dalam karyanya. Sastra merupakan kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman dalam bentuk karya yang fundamental, baik itu dalam bentuk prosa, drama dan puisi sehingga penikmat atau pengapresiasi mampu membedakan jenis dan karekteristrik karya itu sendiri. Tjahjono (2008:1), menyatakan bahwa teks sastra hendaknya dilihat sebagai entitas yang hidup, bukan barang mati. Teks sastra itu sebenarnya sebuah organisme yang hidup bukan sekadar onggokan unsur-unsur bisu dan mati. Salah satu jenis karya sastra adalah puisi . Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bahasa yang padat. Penyair memberikan imajinasi atau pencitraan yang khas sesuai dengan kehendaknya. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya yaitu bagaimanakah citraan pada puisi titipan langit? Adapun tujuan ...

Pembentukan Karakter Disiplin dalam Pembelajaran

Disiplin A. Pendahuluan Proses pembelajaran bukan hanya berada pada lingkungan formal, tentu kita sepakat hal tersebut. dan bukan hanya pada ruang kelas sehingga banyak ruang dan waktu  dapat dimanfaatkan dalam belajar.  Salah satu cara atau strategi seorang guru agar peserta didiknya tetap belajar di rumah pada saat pulang sekolah yaitu pemberian tugas. Pemberian tugas di rumah menjadi suatu beban yang dirasakan oleh seorang peserta didik disamping kesibukannya bermain, tetapi tidak semua peserta didik seperti itu tentunya, bahkan ada juga peserta didik yang merasa bahwa pekerjaan rumah atau tugas kelompok sangat dibutuhkan oleh mereka. paling tidak bisa keluar dari beban rumah yang mungkin menurutnya adalah beban rumah tangga yang belum seharusnya dikerjakan oleh seorang anak kecil yang masih sekolah. padahal sudah jelas bahwa pekerjaan tersebut adalah proses belajar juga. Pekerjaan rumah adalah pemberian tugas yang sampai detik ini kami rasa adalah suatu pemberosan, k...

Maulid dan Praktek Bidah Terselubung di Sulawesi Selatan

Sejumlah masyarakat Cikoang bersiap-siap memperebutkan telur Beberapa Pendapat tentang "Bid'ah" merayakan Maulid Nabi Sumber dari  Perayaan Maulid Nabi "Bid ah dan Praktek Kesyirikan" Perayaan Maulid Nabi terus berlangsung dalam berbagai bentuknya sampai dilarang pada zaman pemerintahan Al-Afdhal Amirul Juyusy. Perayaan ini kemudian dihidupkan kembali di zaman pemerintahan Al-Hakim biamrillah pada tahun 524 Hijriyah setelah orang-orang hampir melupakannya. Dan yang pertama kali maulid Nabi dikota Irbil adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Said di abad ketujuh dan terus berlangsung sampai di zaman kita ini. Orang-orang memperluas acaranya dan menciptakan bid’ah-bid’ah sesuai dengan selera hawa nafsu mereka yang diilhamkan oleh syaithan , jin dan manusia kepada mereka.” [Al-Ibda’ fi madhiril ibtida’: 126]. Satu hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa Kerajaan Fathimiyyah didirikan oleh ‘Ubaidillah Al-Mahdi tahun 298 H di Maghrib (sekarang wilayah Maroko dan Alja...